Top Menu

SMK Ma'arif Walisongo Terbaik Nasional

SMKMW9: Community based learning

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan yang bertanggung jawab untuk menciptakan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan, keterampilan dan keahlian, sehingga lulusannya dapat mengembangkan kinerja apabila terjun dalam dunia kerja. Pendidikan SMK itu sendiri bertujuan “meningkatkan kemampuan siswa untuk dapat mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian, serta menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja dan mengembangkan sikap profesional”.
SMK sebagai lembaga untuk menciptakan SDM tidak hanya berkonsentrasi pada pekerjaan semata, akan tetapi SMK sebagai lembaga pendidikan juga menerapkan pembentukan karakter pada siswa. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 yang berbunyi “Diantara tujuan Pendidikan Nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki kecerdasan, kepribadian dan akhlak mulia.”
Sebagai lembaga pendidikan kejuruan yang berkonsentrasi pada keterampilan, materi pelajaran kejuruan menempati waktu yang cukup penuh dibandingkan materi pelajaran-pelajaran lain, bahkan lebih dari 60% waktu yang tersedia dialokasikan untuk materi kejuruan. Alasannya karena materi kejuruan terbagi atas teori dan praktik.
Kelebihan dari Pendidikan Menengah Kejuruan ini, pertama lulusan dari institusi ini dapat mengisi peluang kerja pada dunia usaha/industri, karena terkait dengan satu sertifikasi yang dimiliki oleh lulusannya melalui Uji Kemampuan Kompetensi. Dengan sertifikasi tersebut mereka mempunyai peluang untuk bekerja. Hal ini juga sudah tertera pada misi SMK ke 5 Direktorat Pembinaan SMK, “memberdayakan SMK untuk mengembangkan kerjasama dengan industri, PPPG, LPMP, dan berbagai lembaga terkait.” Kedua, lulusan Pendidikan Menengah Kejuruan dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, sepanjang lulusan tersebut memenuhi persyaratan, baik nilai maupun program studi atau jurusan sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan.
SMK sebagai pendidikan yang berbasis masyarakat, pada dasarnya terumuskan dari kebijakan Otonomi Pendidikan yang diperlukan seperti saat ini, maka masyarakat juga memiliki tanggungjawab moral untuk memikirkan dan menumbuhkembangkan pendidikan. Hal tersebut sejalan dengan keinginan pemerintah untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mendirikan sekolah yang bersifat pemenuhan keterampilan kerja dalam bidang pendidikan. Sehingga masyarkat diberi kewajiban penuh untuk mengawasi dan ikut berperan serta dalam membantu pendidikan yang berkaitan dengan praktik kerja.
Selain itu, pendidikan berbasis masyarakat pada Sekolah Menengah Kejuruan, tidak hanya melibatkan masyarakat dalam praktik kerja yang fasilitasnya dapat dimiliki oleh instansi (masyarakat majemuk) atau perorangan. Sehingga kerjasama yang terjalin dapat menguntungkan kedua pihak, yaitu pihak perusahaan ataupun instansi maupun sekolah.
Siswa SMK juga dituntut untuk menjadi insan yang mempunyai keunggulan komparatif, hal ini sesuai dengan misi SMK Direktorat Pembinaan SMK nomor 4, “Memberdayakan SMK untuk mengembangkan potensi local menjadi keunggulan komparatif.” Hal ini membuktikan usaha SMK untuk menjadi sekolah berbasis masyarakat lebih nyata, karena pada dasarnya proses misi SMK ini akan selalu berkaitan dengan masyarakat.

Copyright © SMK Ma'arif Walisongo Kajoran. Developed by Kartika Store x OddThemes